Mikroskop

Dunia Mikrobiologi berkembang setelah ditemukannya alat optik yang bernama Mikroskop. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani micron = kecil dan scopos = tujuan. Mikroskop yang pertama dibuat adalah Mikroskop Optik yang dibuat oleh seorang Mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam berkebangsaan Belanda, Thonius Philips Van Leeuwenhoek yang lebih dikenal dengan nama Antonie Van Leeuwenhoek (1632 – 1723). Sejak umur 16 tahun Leeuwenhoek sudah tertarik dengan lensa, hidupnya difokuskan pada dunia lensa. Tidak sedikit bidang–bidang yang berhubungan dengan dunia lensa dan cermin Leeuwenhoek kerjakan, dengan pekerjaan dan pengalaman yang didapatkan Leeuwenhoek tertarik untuk membuat suatu alat yang dia ciptakan untuk mencapai imajinasinya mengenai makhluk yang berukuran kecil.

Anthony van Leeuwenhoek

by J. Verkolje 1686

Sumber : http://essentialvermeer.20m.com/index.html

Seluruh hidupnya dicurahkan untuk mengasah lensa dan membuat Mikroskop. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 250 buah Mikroskop, masing–masing terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak, kekuatan perbesaran tertinggi adalah 200 sampai 300 kali, hampir sama dengan Mikroskop majemuk yang menggunakan dua lensa atau lebih.

Mikroskop Antonie Van Leeuwenhoek

Sumber : http://www.euronet.nl/users/warnar/LWNHK38.html

Drawing of van Leeuwenhoek´s microscopes by Henry Baker (1756)

Sumber : http://www.euronet.nl/users/warnar/LWNHK38.html

Mikroskop yang pertama kali digunakan adalah Mikroskop yang hanya memiliki satu lensa okuler akan tetapi saat ini sudah banyak Mikroskop yang menggunakan dua lensa okuler. Peralatan ini direka berbeda dengan Mikroskop yang monokuler dan digunakan untuk tujuan yang sedikit berbeda. Dengan menggunakan kedua mata untuk memberikan sudut pandangan yang sedikit berbeda kepada mata kiri dan kanan. Dengan cara ini dapat menghasilkan pandangan tiga dimensi (3D).

Mikroskop cahaya yaitu Mikroskop yang menggunakan sistem lensa optis yang memiliki perbesaran (magnification) hingga 1000x sehingga obyek yang paling kecil yang dapat diamati dengan Mikroskop cahaya ini berukuran 0,1–1 μm. Mikroskop cahaya meliputi Mikroskop medan terang, medan gelap, fluoresensi, dan kontras fase.

Mikroskop cahaya

Sumber : http://www.euronet.nl/users/warnar/LWNHK38.html

Masing-masing Mikroskop tersebut memiliki kegunaan dan pemakaian yang berbeda dalam dunia mikrobiologi. Mikroskop medan terang (Light–Field Microscope) adalah Mikroskop dengan medan Mikroskopis atau medan yang mengelilingi preparat kelihatan terang, sedangkan obyek yang diamati tampak lebih gelap dari latar belakangnya. Hal ini disebabkan oleh cahaya dari suatu sumber masuk melalui sistem–sistem lensa tanpa mengalami perubahan sehingga terbentuk medan yang terang. Mikroskop medan terang digunakan untuk melihat morfologi mikroorganisme seperti bakteri, tentu saja dengan menggunakan pewarnaan terlebih dahulu. Karena sel-sel bakteri memiliki ukuran yang sangat mikro dan memiliki tubuh yang transparan sehingga diperlukannya suatu pewarnaan agar dapat terlihat bagaimana morfologi dan mikroorganisme tersebut.

Preparat yang dilihat dari Mikroskop medan terang

Sumber : http://medecinepharmacie.univ-fcomte.fr/bacterio_web/

Mikroskop medan gelap (Dark–Field Microscope) adalah Mikroskop dengan medan yang mengelilingi preparat kelihatan gelap, sedangkan obyek yang diamati tampak lebih terang dari latar belakangnya. Hal ini terjadi karena Mikroskop medan gelap digunakan kondensor khusus yang memiliki sudut apertura lebih besar dari lensa obyektif. Cahaya masuk kedalam lensa obyektif hanyalah cahaya yang didifraksikan oleh spesimen sehingga spesimen terlihat terang dengan latar belakang gelap. Mikroskop gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah Mikroskop majemuk. Mikroskop medan gelap berbeda dengan Mikroskop cahaya majemuk biasa dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini tidak langsung diteruskan ke lensa obyektif, melainkan berkas cahaya ini dipantulkan dengan sudut yang kecil dari bagian atas preparat. Setiap berkas cahaya yang menyentuh spesimen akan dipantulkan langsung kedalam obyeltif dengan demikian spesimen terlihat putih pada latar belakang hitam. Tanpa spesimen, medan pandang kelihatan gelap, karena tidak ada sesuatu yang dapat menyebabkan cahaya dipantulkan ke lensa obyektif.

Mikroskop kontas fase, dasar dari Mikroskop kontas fase adalah cahaya yang masuk melalui suatu spesimen sebanding dengan indeks refraksinya. Pada Mikroskop ini diadakan modifikasi lensa sehinggga perbedaan derajat terang tembus dari struktur sel dengan lingkungan sekitarnya dapat dilhat lebih jelas. Modifikasi lensa terletak pada kondensor dan lensa obyektif.

Mikroskop ultra violet, mikroskop ini dapat ditingkatkan daya pisahnya dengan menggunakan cahaya bergelombang pendek yaitu sinar ultra violet. Beberapa bahan kimia tertentu dapat mengabsorpsi sinar ultra violet dan dipantulkan kembali sebgai cahaya yang memiliki gelombang lebih panjang. Contoh bahan kimia adalah fluoresensi dan akridin.

Pada prinsipnya Mikroskop terdiri dari dua atau lebih, lensa cembung atau yang biasa disebut lensa positif yang terdiri dari lensa okuler dan lensa obyektif. Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata sedangkan lensa obyektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan obyek yang akan diamati. Fungsi dari Mikroskop sendiri adalah untuk melihat benda–benda Mikroskopis baik itu materi atau organisme dimana untuk mengamati benda–benda renik dengan Mikroskop maka mata kita dapat berakomodasi maksimum ataupun tanpa akomodasi. Pada Mikroskop, jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada lensa obyektif. Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Pembentukan bayangan pada Mikroskop

Sumber : http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/e03/03b.htm

Mikroskop Elektron

Sumber : http://www.euronet.nl/users/warnar/LWNHK38.html

Mikroskop yang paling terkenal saat ini adalah Mikroskop elektron yang banyak digunakan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan terutama didunia mikrobiologi dalam berbagai bidang teruatam analisis kedokteran. Mikroskop elektron pertama ditemukan oleh Ernst Ruska dan Max Knoll pada tahun 1931. Mikroskop elektron ini telah dikembangkan sejak 1950an dan mendapatkan kemajuan besar dalam bidang Sains. Mikroskop elektron yaitu Mikroskop yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang 0,04 nm. Mikroskop elektron mampu membesarkan materi terperinci disebabkan pembesaran sehingga 500.000 kali. Kelebihan pancaran elektron adalah ia mempunyai jarak gelombang lebih kecil yang menghasilkan resolusi lebih tinggi. Mikroskop cahaya mempunyai resolusi sekitar 0,2μm, sementara Mikroskop elektron mampu mempunyai resolusi serendah 0,1 nm. Pancaran elektron voltan tinggi dari kathode ditumpukan oleh kanta magnet pada spesimen. Ia kemudiannya dibesarkan melalui siri kanta magnet sehingga ia menghentam plat gambar atau sensor sensitive cahaya yang memindahkan imej pada skrin komputer. Gambar yang terhasil dikenali sebagai mikrograf elektron electron micrograph.

Saat ini banayk sekali penyakit yang disebabkan oleh mikrorganisme seperti virus, bakteri, protozoa, ataupun mikro fungi. Dengan menggunakan mikroskop maka kita akan mengetahui morfologi dari mikroorganisme tersebut sehingga dapat menentukan langkah selanjutnya seperti pembuatan antibiotik ataupun langkah-langkah dalam dunia medis. Dari dunia biologi saat ini yang paling maju dari ilmu-ilmu lainnya adalah ilmu mikrobiologi meskipun sebenarnya bukan hanya dunia mikrobiologi yang menggunakan aplikasi dari mikroskop. Dunia hewan dan tumbuhan pun sering menggunakan mikroskop sebagai alat bantu dalam mempelajari studi ilmu tersebut. Misalnya saja untuk melihat sel-sel yang menyusun suatu jaringan dari hewan dan tumbuhan ataupun melihat bagaimana morfogi sel yang berbeda dari hewan dan tumbuhan.

Subscribe to receive free email updates: