Sistem informasi petani indonesia

Petani adalah tulang punggung pangan di Indonesia, tetapi saat ini mereka dituntut untuk meningkatkan kualitas hasil pertaniannya supaya bisa bersaing dengan produk pertanian import. Disisi lain, hasil produksi petani tergantung sekali dengan lokasi yang berhubungan dengan cuaca, kondisi tanah, dan kondisi alam lainnya. Mereka sangat membutuhkan informasi pertanian yang terbaru, tetapi kendala yang muncul adalah tenaga penyuluh pertanian umumnya punya keterbatasan, antara lain banyak yang tidak mengenal lokasi dan petunjuk pertaniannya-pun juga merujuk ke aturan baku pertanian tanpa melihat muatan lokal. Kendala lainnya yang berhubungan dengan penyampaian informasi adalah petani umumnya berpendidikan rendah-menengah, kadang-kadang masih ada yang buta huruf, dan masih gagap dengan teknologi terkini.
Solusi yang bisa ditawarkan adalah membangun sistem informasi petani (SIP) dengan muatan lokal, sehingga dalam hal ini diperlukan peran-serta petani sendiri untuk memberikan pengalaman pertaniannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membangun sebuah template website berbasiskan Content Management System (CMS) atau Wiki atau Blog dimana nantinya bisa di-install dan dijalankan secara offline di beberapa lokasi (Desa atau Balai Penyuluhan) yang kebanyakan masih belum terjangkau internet, dengan memasang server internet desktop. Untuk lokasi-lokasi yang bisa dijangkau internet (walupun dengan akses dial-up) maka perlu dilengkapi sebuah aplikasi di dalam template website yang bisa mengupdate database dan file pendukung ke sebuah SIP Center secara otomatis (dalam kondisi online). Content website SIP harus sederhana dan terstruktur rapi karena pertimbangan pengguna utama adalah petani, tidak boleh berisi bermacam-macam informasi dan media tanpa struktur jelas yang membuat mereka stres/bingung/mabok karena susah mengingat step-step-nya dan akhirnya menyerah tidak mau akses SIP lagi.

Sebenarnya cukup dengan 3 menu utama yaitu Informasi Umum, Produk/komoditi, dan Pasar. Informasi umum bisa berisi tentang lokasi (desa,kecamatan,kab), penduduk, kelompok tani, potensi pertanian di daerah itu, peta lokasi dsb). Menu Produk/komoditi yang perlu diutamakan disini karena disinilah roh dari SIP ini. Produk pertanian jumlahnya banyak dimana masing-masing produk mempunyai petunjuk teknis, permodalan/cash flow, mungkin ada sukses story. Semua informasi produk ini juga harus punya struktur yang rapi, misalnya setiap produk/komoditi cukup dengan petunjuk teknis pertanian dengan tahapan yang jelas, termasuk biaya yang dibutuhkan dan prakiraan hasil panen. Informasi pasar, juga bisa diupdate dengan cara pengiriman SMS.
Pelatihan Admin dari petani lokal (yang lebih terpelajar), perlu dilakukan untuk memelihara, mengupdate isi website dengan muatan lokal, dan dilatih juga untuk menggerakan/melatih petani lain untuk menggunakan website SIP.
Akan lebih baik dibangun sebuah SIP Center yang akan mengumpulkan SIP-SIP lokal, dimana SIP Center ini menjadi pusat data/website yang bisa diakses oleh semua user yang terhubung Internet (tidak hanya petani, tidak hanya user di suatu lokasi). Termasuk data harga pasaran produk/komoditi di pasar-pasar terdekat yang dikirimkan via SMS. Akhirnya dengan SIP Center ini kemungkinan besar akan bisa mendatangkan sendiri investor-investor pertanian yang bisa mengembangkan produk disuatu lokasi. Inilah nilai tambah yang harus ditanamkan kepada petani (yang memperkaya konten lokal website SIP), bahwa usaha mereka tidak sia-sia…makin lengkap maka makin banyak user yang melihat potensi mereka.
Semoga Bermanfaat

Subscribe to receive free email updates: